HOME INSDUSTRI DESA GENTINGSARI
1.
Pendataan Home
industri dan UMKM
-
Home Industri
Jamur Tiram
Jamur tiram merupakan jamur yang memiliki warna putih dengan
ciri khas tajuk jamur seperti kulit tiram. Jamur tiram dahulu mudah di dapatkan
di hutan, ladang atau perkebunan karena jamur ini tumbuh pada batang kayu,
terutama batang kayu yang sudah lapuk. Sering juga orang menamai jamur tiram
dengan jamur kayu karena tumbuh pada batang kayu.
Jamur
tiram adalah jamur pangan dari
kelompok Basidiomycota dan
termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan
ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk
setengah lingkaran mirip cangkang tiramdengan bagian tengah
agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan
sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
Karakteristiknya,
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus)
dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama
binomial Pleurotus ostreatus. Bagian
tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga
putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung
mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora ( bibitnya
) berbentuk batang serta miselia berwarna
putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Kandungan
gizi pada jamur tiram merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini
memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat,
dan protein. Jamur tiram ini memiliki
manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolesterol dan
jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya
mempunyai khasiat obat untuk
berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia.
Di
Desa Gentingsari sendiri terdapat beberapa pengolahan jamur tiram. Dimulai dengan
pembuatan tampang jamur, proses pelembaban, pemberian bibir jamur, proses
fermentasi pertumbuhan jamur hingga siap dipanen. Terdapat beberapa home
industri pembibitan jamur di Desa Gentingsari. Selain itu, beberapa Home
Industri juga memiliki gudang penumbuhan jamur di desa lainnya. Produksi jamur
ini sendiri mampu menghasilkan ratusan kilo jamur dalam satu kali panen. Hasil panen
jamu ini pada akhirnya akan didistribusikan ke kota besar seperti jogjakarta
dan juga ke industri rumahan kecil lainnya disekitar desa. Selain itu, produk
akan disalurkan melalui BUMDES karena Gentingsari sendiri masih belum memiliki
UMKM.
2.
Pemanfaatan hasil pertanian
-
Dodol Jambu
Luasnya
daerah pertanian jambu biji di Desa gentingsari membuat warga memanfaatkannya
menjadi produk olahan dodol jambu. Pengolahan jambu biji menjadi dodol ini
merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang daya simpan buah dan menekan
kehilangan pasca panen pada buah-buahan. Adalah Pak Muji dan Bu Ruah, pemilik
usaha dodol jambu di Desa gentingsari. Resep dodol jambu ini sendiri didapatkan
dari pelatihan masyarakat yang di terima oleh Bu Ruah. Olahan dodol jambu Desa
gentingsari terkenal manis dan enak. Namun karena keterbatasan ilmu dan alat,
produksi dodol jambu masih dilakukan hanya jika terdapat pesanan. Permasalahan yang
dihadapi pemilik usaha dodol jambu adalah mengenai daya simpan dodol yang masih
terbilang singkat. Untuk saat ini, Pak Muji dan Bu Ruah masih berusaha
mengembangkan resep yang dimiliki agar dapat menghasilkan produk dodol jambu
yang lebih baik.
Dodol
jambu ini sendiri akan dikemas dalam mika berisikan 10 buah kemasan kecil. Dari
pemilik usaha sendiri, setiap satu kemasan besar akan dibandrol dengan harga 8
ribu rupiah lalu akan dijual kembali oleh pedagang secara eceran seharga seribu
rupiah per bungkuss kecilnya. Usaha dodol jambu ini sendiri masih terbilang
kecil. Dengan kendala yang dimiliki Pak Muji dan Bu Ruah, usaha ini belum
berani merekrut tenaga kerja tetap sehingga seluruh pesanan akan dikerjakan
sendiri oleh Pak Muji dan Bu Ruah.
Untuk
setiap produksi, Pak Muji akan membutuhkan 5 kg jambu biji, 750 gr tepung
ketan, 500 gr tepung beras, 1,5 kg gula pasir, 300 gr margarin, garam dan 3
liter santan. Seluruh bahan akan diaduk selama 3 jam untuk mendapatkan hasil
yang baik. Setiap kali produksi, usaha ini akan menghasilkan 5 kg dodol jambu
yang kemudian akan dipasarkan ke sekitaran desa dan juga toko pusat oleh-oleh
temanggung.
-
Jamur Crispy
Cukup
banyaknya pemilik home industri jamur tiram membuat warga memanfaatkan hasil
pertanian ini menjadi olahan jamur crispi. Adalah Bu Yum pemilih usaha jamur
crispi di Desa Gentingsari. Keinginan memanfaatkan hasil pertanian ini datang
karena berlimpahnya hasil pertanian jamur tiram di desa. Bu Yum memanfatkan
peluang yang ada untuk membuat produk dari hasil pertanian desa. Resep yang
digunakan didapatkan dari hasil sosialisasi pemerintah untuk meningkatkan
ekonomi warga. Setiap kali produksi Bu Yum akan menghasilkan 6 kg jamur crispi
yang kemudian akan dipasarkan kepada pemesan-pemesan tertentu dengan harga
60-80 ribu.
Komentar
Posting Komentar